BOOKING TIKET PESAWAT

Permonyetan

Permonyetan. Info sangat penting tentang Permonyetan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Permonyetan

Setelah semua temannya menyingkir, Bosmon segera memasukkan tangannya kedalam toples. Agak sesak karena tangannya memang besar. Tapi Bosmon berhasil juga meraih kacang-kacang itu lalu menggenggamnya. Tapi apa yang terjadi saat Bosmon hendak menarik tangannya untuk keluar dari dalam toples? Tangannya sama sekali tidak bisa lepas dari leher toples. Dia berusaha sekuat tenaga menarik tangannya, tapi tetap tidak bisa. Sebenarnya tangannya itu bisa keluar dari dalam toples asalkan tidak sedang menggenggam kacang-kacang itu. Tapi Bosmon tidak mau melepaskan kacang-kacang itu. Yang sama sekali tidak disadari oleh Bosmon dan anak-anak monyet itu adalah bahwa toples itu sebenarnya sebuah jebakan yang sengaja dipasang oleh seorang pemburu (yang ini tentu saja manusia, bukan monyet). Setelah beberapa kali berusaha menarik tangannya tapi tidak juga berhasil, Bosmon mulai panik hingga lewatlah seekor monyet tua di tempat kejadian perkara (TKP). Monyet tua itu tertarik dengan apa yang terjadi pada Bosmon. Dia segera mendekati Bosmon dan mulai mengamati toples itu. Monyet tua itu pun segera paham dengan apa yang terjadi pada monyet muda ini (Bosmon). Monyet tua itu menyarankan Bosmon untuk melepaskan genggamannya pada kacang-kacang itu agar tangannya bisa segera dikeluarkan dari dalam toples. Tapi Bosmon tidak mau mendengar saran dari si monyet tua. Dia malah berfikir jangan-jangan monyet tua itu yang nanti akan mengambil biji-biji kacang di dalam toples itu. Sekali lagi monyet tua itu memberikan saran yang sama, tapi Bosmon tetap tidak mau melaksanakan saran itu. Dia tetap berusaha mengambil kacang didalam toples itu dan hasilnya dia tetap tidak bisa mengeluarkan tangannya dari dalam toples. Usaha Bosmon terus diulang-ulang tapi tetap tidak berhasil. Toples itu tertanam kuat pada tanah. Barangkali toples itu dicor pakai semen. Dan tiba-tiba pemburu yang memasang jebakan itu datang dari kejauhan. Secara serentak anak-anak monyet yang lain berlarian meninggalkan tempat itu. Monyet tua itu pun meneriakkan sarannya itu lagi pada Bosmon sebelum berlari menjauhi tempat itu. Tapi Bosmon tetap berusaha mengambil kacang-kacang dari dalam toples. Hingga akhirnya si pemburu semakin mendekatinya dan dengan mudah menangkap anak monyet yang keras kepala itu. Kita dapat dengan mudah menangkap pesan-pesan yang ingin disampaikan dari kisah yang menimpa Bosmon itu. Bahwa kita tidak harus selalu bisa memiliki apa yang kita inginkan. Tidak semua keinginan-keinginan itu baik bagi kita, bahkan seringkali justru sangat buruk akibatnya bagi kita. Yang sudah menjadi milik kita pun suatu saat harus rela kita lepaskan. Seringkali kita tidak dapat memadamkan kemarahan atau kebencian kita pada orang lain sebelum kita bisa melampiaskan kemarahan atau kebencian itu. Kita tidak pernah ingin melepaskan kemarahan dan kebencian itu. Kita terlalu sering mengangung-angungkan keinginan kita. Mengapa itu selalu terjadi?


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger